• Masjid Waringinsari

  • Menebar Cahaya Iman, Meraih Ridha Allah
  • masjidwaringinsari@gmail.com
  • 0849345434

Adab Menuntut Ilmu dalam Pandangan Islam

Dipublikasikan pada 10 August 2025 • By Admin

Adab Menuntut Ilmu dalam Pandangan Islam
Ilmu dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Allah SWT memuliakan orang-orang yang berilmu dan menempatkan mereka pada derajat yang lebih tinggi dibanding orang yang hanya beriman tanpa ilmu. Sebagaimana firman Allah: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11) Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Rasulullah ﷺ bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah). Namun, dalam proses menuntut ilmu, seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk menguasai materi, tetapi juga menjaga adab. Adab inilah yang akan menjadikan ilmu lebih bermanfaat dan penuh berkah. Mengapa Adab Lebih Utama daripada Ilmu? Para ulama terdahulu menekankan pentingnya adab sebelum ilmu. Imam Malik berkata kepada seorang pemuda Quraisy: “Pelajarilah adab sebelum engkau belajar ilmu.” Sebab, ilmu tanpa adab akan melahirkan kesombongan, sementara adab yang baik menjadikan ilmu lebih mudah diterima, diamalkan, dan membawa manfaat bagi orang lain. Adab Menuntut Ilmu dalam Islam Ikhlas karena Allah Niat dalam menuntut ilmu harus semata-mata untuk mencari ridha Allah, bukan untuk kepentingan duniawi seperti mencari kedudukan, harta, atau popularitas. Dengan niat yang lurus, ilmu akan menjadi ibadah dan bernilai pahala. Menjaga kebersihan hati dan akhlak Seorang penuntut ilmu hendaknya menjauhi maksiat, iri hati, dan kesombongan. Hati yang bersih akan memudahkan masuknya ilmu yang bermanfaat. Menghormati guru Menghormati dan memuliakan guru adalah bagian dari adab utama. Imam Syafi’i berkata: “Aku membuka lembaran kitab di hadapan guruku dengan perlahan, karena takut terdengar suara lembaran itu mengganggu beliau.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sikap tawadhu’ kepada guru. Sabar dan istiqamah Menuntut ilmu membutuhkan kesabaran. Tidak ada ilmu yang bisa diraih secara instan. Para ulama dahulu rela berjalan jauh, bahkan berhari-hari untuk mendapatkan satu hadis. Mengamalkan ilmu Ilmu yang tidak diamalkan akan hilang berkahnya. Seorang penuntut ilmu harus berusaha mengamalkan setiap pengetahuan yang diperoleh agar ilmunya bermanfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain. Rendah hati Semakin tinggi ilmu seseorang, seharusnya semakin rendah hati. Kesombongan hanya akan menjauhkan keberkahan dan membuat ilmu tidak berguna. Menjaga waktu Waktu adalah modal utama seorang penuntut ilmu. Jangan habiskan waktu untuk hal-hal sia-sia, tetapi gunakan untuk membaca, berdiskusi, menulis, dan merenungkan ilmu. Mendoakan guru dan sesama penuntut ilmu Ilmu adalah cahaya dari Allah. Dengan doa, seorang murid menunjukkan rasa hormat, syukur, dan harapan agar ilmunya semakin diberkahi. Hikmah Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu Ilmu menjadi lebih bermanfaat dan membawa ketenangan jiwa. Memudahkan hubungan baik dengan guru dan sesama penuntut ilmu. Menjadikan ilmu sebagai jalan menuju kedekatan dengan Allah SWT. Melahirkan generasi Muslim yang berakhlak mulia dan berilmu tinggi. Penutup Adab adalah fondasi dalam menuntut ilmu. Tanpa adab, ilmu bisa menjadi fitnah, tetapi dengan adab, ilmu akan menjadi cahaya yang menuntun langkah menuju kebaikan. Maka, marilah kita memperbaiki niat, menjaga sikap, dan selalu berusaha mengamalkan ilmu yang kita pelajari. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang berilmu, beradab, dan bermanfaat bagi umat. Aamiin.